cctv

Sabtu, 13 Oktober 2012

guru pahlawan tanpa jasa

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Karena sebesar apapun jasanya tidak ada tanda jasa yang ia ( guru ) terima. Tidak ada pangkat bintang 1, bintang 2 ataupun bintang-bintang yang lain. Guru adalah yang mengajarkan kita semua menulis dan membaca. Saya bisa menulis artikel saat inipun adalah karena jasa guru yang dengan telaten memberikan cara menulis kepada saya dan juga mengajarkan cara membaca untuk saya. Saya ingat betul bagaimana guru datang dengan aktif, datang dengan hanya mengendarai sebuah sepeda pedal ke sekolah. Bahkan tidak jarang, kehujanan di tengah jalan dan saya lihat baju guru basah kuyup. Saya dan teman-teman hanya melihat tanpa perasaan apapun, karena waktu itu kita masih anak-anak. Tidak kenal dan tidak paham betapa susahnya guru waktu itu. Tidak paham bahwa guru kita benar-benar berkorban untuk memberikan kita pengetahuan. Guru adalah soko guru bangsa ini. Tanpa guru apa artinya sebuah bangsa. Sebesar apapun bangsa itu. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati gurunya.
Karena gurulah saya, anda dan kita semua bisa menjadi seperti sekarang. Ada yang menjadi pedagang. Pedagang pasti akan selalu berkutat dengan dunia hitung menghitung. Jadi ingatlah guru Matematika. Merekalah yang mengajarkan anda bagaimana menjumlah, mengalikan, membagi, mengurangkan dan lain-lain. Maka karena perhitungan yang tepat di dalam berdagang, maka anda bisa untung. Kemudian, ada yang menjadi blogger, seperti kita-kita ini. Apa yang patut diingat dari guru dengan menjadi blogger? Dunia blogger pasti tidak akan terlepas dari 2 aktivitas. Menulis dan membaca. Tidak ingatkah kita bahwa kita bisa membaca dan menulis karena jasa guru? Waktu itu ketika SD atau MI guru kita denga telaten mengajarkan bagaimana langkah-langka menulis dan membaca. Hingga akhirnya kita bisa membaca dan juga bisa menulis. Jadi apapun kita, petani, pedagang, pengusaha, kyai, ulama, pejabat mulai kepala desa hingga kepala negara, semua pasti tidak akan terlepas dari jasa guru yang memberinya pengetahuan.
Teman dan kawanku semua, kebetulan saya sekarang menjadi seorang guru. Guru swasta di sebuah Pondok Pesantren. Namanya pesantren Atthahiriyah. Saya adalah alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-guluk sumenep Madura. mengenyam pendidikan pesantren selama 6 tahun. Setelah tamat dari Madrasah Aliyah, saya langsung diajak teman ke Pulau Kalimantan. Tepatnya di Kalimantan Selatan. Saya menyadari sekarang bagaimana susahnya menjadi seorang guru. Perlu kesabaran, Perlu ketelatenan. Perlu pengorbanan dan perlu perjuangan.
Saya ingat betul guru-guru saya baik dari tingkat dasar hingga tingkat atas. Ketika SD saya ingat guru saya yang bernama pak Juri, pak warno, pak nardi dan lain-lain. Ketika MI saya ingat betul pak Mukri, K. Marham, Pak Hasbi dan lain-lain. Banyak sekali dan tidak bisa saya sebut satu persatu di sini. Wooow mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang telah memberikan ilmu pengetahuan dasar untuk saya. Saya tak akan melupakanmu guru. Jika Bapak guru masih hidup semoga Allah akan memberikan kesejahteraan dan kemakmuran. Jika Bapak guru sudah meninggal, semoga amalmu akan diterima oleh Allah Yang Maha Pencipta.  Artikel ini saya tulis dalam rangka Hari Guru Nasional tanggal 25 Nopember 2010 kemarin.
Masih ingat kan lagu khusus guru ini :
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
engkau laksana embun penyejuk
dalam kehausan
…..
…..

Engkau patriot pahlawan bangsa
tanpa tanda jasa

Sabtu, 06 Oktober 2012

MA Arafah Cililin

Hari ini adalah hari yang bahagia bagi kita yang ada di tempat ini pagi ini kita di kelilingi oleh orang kita cintai. Berbicara tentang cerita, pasti tidak terlepas dari kebahagiaan

Kebahagiaan yang raih selama ini tentunyna berawal dari orang-orang yang kita kasihi, terutama kedua orang tua. Ibu, ibu yang bersusah payah,serta pengorbanan hidupnya demi kebahagian hidup anaknya ayah, ayah yang selama ini bersusah payah mencari nafkah dan bersusah payah bertunhkus lumus demi kesuksesan anaknya supaya bisa mencapai pendidikan yang lebih tinggi.Namun, semua itu belumlah tampa ada kehadiran seorang pembumbing mereka adalah guru.Guru yang tidak bosan-bosannya membimbing, mendidik,mengajari,serta menasehati kita,agar kita menjadi orang-orang yang mempunyai ilmu,akhlak,serta menjadi generasi penerus bangsa dan agama.

Tamparan,cubitan omelan mereka,semua bernuansa pendidikan tidak ada sedikitpin rasa benci ,dendam yanng terpendam didalam hati mereka.

Ka’ selama ini kita di didik serta di gembleng di lingkunngan ma’had ini banyak kenanghan yang kita lalui bersama suka duka serta canda tawa yang menghiasi hari-hari kita. Ka’ tak terniat hati ini untuk berkata lancang tapiu jujur ku katakan dari lubuk hat iku yang paling dalam. Majulah ,raih kesuksean teruslah berjuang jangan pernah menyerah meski arah rintangan terus menghadang.

Ka’ setalah kaka keluar dari pondok ini nanti,jangan pernah lupakan kami semua yang engkau tinggalkan ustad dan ustazahmu serta adik-adikmu.

Untuk terakhir kalinya kami mendoakan semoga perjalanan nanti dimanapun kaka berada kaka akan menjadi orang yang sukses serta mendapat perlindungan dari Tuhan.

Kumpulan Kata-Kata Perpisahan 
Perpisahan… ternyata sudah di ambang mata.
Memang benar adanya kau tinggalkan kami
Kebersamaan ini memang tak selalu ada
Kebersamaan hanya sebuah dongeng cerita kehidupan
Apa yang kau risaukan saat ini
Apa yang ingin kau dapat pasti kau raih
Bersenang-senanglah sobat
Karena aku disini akan selalu ada
Disini….. di negeri diawan
Kau memang sobat sejatiku
Harapan kesepian makin tak ada lagi dalam benakku
Jika kau sedih akupun turut gelisah
Raihlah segala citamu
Harapan akan selalu ada
Jika kita menikmati hidup dengan hati yang tenang
(oleh: Rifkys)
 Kumpulan Kata-Kata Perpisahan

"Tak ada kata yang pantas terucap sahabat….. hanya derai bening yang selalu bertaburan, mengucap selamat jalan, silakan lanjutkan perjuanganmu ke arah yang lain, ditempat yang baru, yang akan menjadi jarak pertemuan kita."

"Hari ini, jiwa dan naluri kita kembali terluka atas perpisahan raga.  Namun percayalah sahabat….. hati kita akan selalu terikat.  Jalinan ukhuwahnya akan semakin erat, semakin jauh ragamu melangkah, semakin hatimu mendekat."

"Tidak usah terlalu bersedih, sahabat….. berbahagialah, karena engkau akan menemukan suasana yang baru, bukan disini lagi, tapi disana.  Cukuplah setiap kenangan yang telah kita tanam, akan menjadi kenangan yang tumbuh subur, menyemaikan benih-benih cita diantara kita.  Karena kita tak harus disini, kita tak harus selalu bersama, kita harus melanjutkan langkah ini, mungkin ke tempat yang lain, yang siap untuk kita tapaki."

"Perkuat langkahmu sahabat….. yakinkan diri dan hatimu, hari esok pasti lebih cerah, hari esok adalah harapan yang harus diraih.  Pandang senyumannya yang lebar, tatap wajahnya yang ceria, hari esok adalah bahagia.  Yakinlah sahabat, cinta dan cita kita selalu bersatu.  Kita akan bersatu selamanya, dalam cahaya persahabatan ini."

Sumber : http://kangcebolthea@gmail.com